Jangan pernah berharap hidup tanpa ujian, tapi berharaplah agar kita
diberi kekuatan untuk menghadapinya
-Reza Yoga (2011)-
Rumah kontrakan saya yang dulu
sepi kini menjadi sedikit lebih semarak dengan kehadiran penghuni-penghuni
baru. Keragaman sifat dan karakter mereka mewarnai hari-hari saya di kota
Malang saat ini. Ada satu hal yang selalu kami sekeluarga (kontrakan) lakukan
ketika malam menjelang. Setelah sholat isya’ kami suka berkumpul di kamar salah
seorang penghuni kontrakan dan mulai saling bercerita.
Kami bisa membicarakan apa saja,
mulai dari cerita lucu yang muncul dari kegiatan keseharian kami hingga
harapan-harapan besar akan masa depan kami. Pada suatu sesi, saat kami
bercerita tentang Jepang, salah seorang mulai bercerita mengenai apa yang ia
sukai dari Negeri Sakura itu. Mulai dari kemajuan teknologi, kekuatan budaya
lokalnya, hingga kekuatannya sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia. Yang
paling menarik adalah saat salah seorang penghuni kontrakan dengan polosnya
mengatakan bahwa hal yang paling menginspirasi dari jepang adalah Doraemon.
Pikiran saya kembali menerawang
jauh, jauh menyusuri masa-masa ketika saya duduk di bangku sekolah dasar. Saya
ingat betul bahwa Doraemon adalah kartun pertama yang saya tonton, kartun
pertama yang saya sukai. Saat itu saya merasa seperti diajak untuk berpetualang
ke negeri impian yang tak pernah saya temui. Saya tumbuh bersama Doraemon.
Alat-alat yang keluar dari kantong ajaibnya benar-benar memenuhi segala ekspektasi
imaji saya tentang segala keajaiban yang saya bayangkan akan terjadi di sekitar
saya.
Saat semua teman satu kontrakan
menertawakan pilihannya untuk menjadikan Doraemon sebagai hal yang paling
berkesan dari jepang, saya hanya tersenyum kecut. Dalam hati saya menyetujui
hal tersebut. Doraemon telah menginspirasi saya dalam beberapa hal. Secara
lucu, ia telah memberi saya beberapa pelajaran hidup yang saya ingat hingga
sekarang.
Dalam berbagai plot, digambarkan
bahwa Nobita sebenarnya tahu bahwa jika ia tidak mengerjakan PR, ia akan
dimarahi pak guru. Tapi tetap saja ia memilih untuk bermalas-malasan, bermain,
atau tidur siang tanpa menyentuh PR nya sama sekali. Sama seperti kita yang
sebenarnya sudah tahu masa depan seperti apa yang menunggu kita jika kita
bermalas-malasan, tapi tetap saja tidak mau bergerak untuk mengupayakan sesuatu
agar masa depan kita lebih baik. Jika sudah begitu Doraemon lah yang turun
tangan.
Di plot lain digambarkan bahwa
jika sedang menghadapi sebuah masalah, maka Nobita akan segera meminta bantuan
pada Doraemon. Dengan berbagai alat canggihnya Doraemon tidak pernah
mengeluarkan alat yang berusaha menghindarkan Nobita dari masalah, tapi selalu
mengeluarkan alat yang membantu mereka untuk menghadapi masalah dengan lebih
baik. Ia tidak pernah menyulap agar tidak ada PR sama sekali dari sekolah
Nobita, tetapi Ia selalu mengeluarkan alat-alat yang bisa membantu Nobita untuk
mengerjakan PR dengan lebih mudah. Nobita juga tidak pernah meminta alat yang
membuatnya tidak dipukul Giant atau bahkan menghilangkan Giant sama sekali dari
hidupnya, tapi ia selalu minta alat yang bisa membantunya untuk menghadapi
Giant.
Perspektif itulah yang seharusnya
kita pakai untuk menjalani kehidupan. Jangan pernah berharap hidup tanpa ujian,
tapi berharaplah agar kita diberi kekuatan untuk menghadapinya. Karena
sesungguhnya, hidup ini merupakan rangkaian cobaan dan ujian. Sama seperti
sekolah, jika kita mampu menghadapi sebuah ujian, maka kita akan segera
dihadapkan pada ujian yang lebih berat. Begitu seterusnya hingga suatu saat
kita tersadar bahwa ujian-ujian tersebuat telah mengantarkan kualitas
kemanusiaan kita pada derajat yang lebih tinggi.
Pelajaran yang begitu dalam, saya
dapatkan dari lawakan tokoh-tokoh kartun pujaan saya ketika kecil. Sepele dan
terkesan seperti banyolan. Tapi tetap berharga bagi saya, karena sesungguhnya,
pelajaran berharga mengenai kehidupan bisa kita ambil dari hal kecil dan
sederhana di sekitar kita.
No comments:
Post a Comment