Bahasa Wanita, Bahasa Spongesbob



"...cara berbicara wanita mirip dengan cara berbicara spongesbob " 

- Reza Yoga (2010) -








Nyalakan televisi anda pukul 6 pagi pada hari apa saja dan tonton chanel Global TV. Anda akan mendapati sebuah spons kuning yang beradu akting dengan bintang laut merah jambu. Terkadang anda akan menemui kepiting merah mata duitan, gurita berkaki 6 yang apatis, paus raksasa yang manja, ikan gembung frustasi, dan yang paling aneh, tupai berpakaian astronot yang hidup dalam dome kaca raksasa di bawah laut.


Acara yang akan anda saksikan bukanlah acara discovery channel yang bertema kehidupan bawah laut. Acara itu bahkan sangat jauh dari kesan ilmiah. Hewan-hewan yang saya sebutkan di atas juga bukan hewan asli, tetapi animasi. Tepat sekali ! anda sedang menyaksikan film kartun anak-anak (walaupun sebenarnya saya kurang setuju acara kurang mendidik semacam itu ditonton oleh anak-anak).


Di antara sekian sekian banyak tokoh, ada satu tokoh yang menyita perhatian saya. Spons kuning berdasi yang bernama spongesbob. Setelah saya perhatikan, cara spongesbob berbicara memiliki banyak kemiripan dengan cara berbicara wanita. Atau kalau boleh saya menyempurnakan pernyataan saya, cara berbicara wanita mirip dengan cara berbicara spongesbob.


Saya tidak sedang membahas intonasi, nada bicara, aksen, dan lain sebagainya. Yang saya maksudkan di sini, dalam berbicara, seorang wanita pada umumnya berbicara dalam dimensi hubungan, berbeda dengan laki-laki yang pada umumnya berbicara dalam dimensi isi.


Yang terpenting bagi para laki-laki dalam berkomunikasi adalah tersampaikannya isi. Gaya berkomunikasi mereka jauh dari basa-basi, dan to the point, langsung pada apa yang mereka ingin sampaikan. Sedangkan para wanita, berusaha mengelola hubungan yang terjalin saat berkomunikasi. Meraka (para wanita) akan berbasa-basi terlebih dahulu sebelum masuk ke inti pembicaraan, demi mejaga hubungan mereka (pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut).


Mereka sering berputar-putar terlebih dahulu sebelum masuk ke inti pembicaraan, karena bagi wanita, keharmonisan hubungan yang terjalin lebih penting, sedangkan tersampaikannya isi pesan yang mereka sampaikan menempati peringkat kedua setelahnya. Efeknya, wanita akan sering (saling) berbicara mengenai topik-topik yang menurut para lelaki merupakan topik yang tidak penting, seperti gossip, saling curhat, dan lain sebagainya.


Contoh yang lebih mudah untuk dipahami : dalam sebuah hubungan percintaan, wanita akan lebih banyak menuntut laki-laki untuk lebih sering mengucapkan I love you, lebih sering menanyakan kabar, lebih sering sms, dan lain sebagainya. Pertanyaan khusus para lelaki : pentingkah ?. beberapa laki-laki yang pernah saya tanyai mengenai masalah ini kompak menjawab : perasaan cinta dalam diri mereka lebih penting dari semua itu.


Itulah yang banyak saya lihat dari spongesbob. Dia selalu berbasa-basi, sering mengatakan hal-hal detil yang dianggap tidak penting oleh tokoh-tokoh ‘normal’ disekitarnya. Seperti mengucap salam kepada setiap orang di seluruh kotanya setiap pagi. Mengucapkan dan melakukan banyak hal yang dapat saya simpulkan dalam 4 kata - I love my neighbor - pada tetangganya. Hal detil, remeh, dan sering dianggap tidak penting (bahkan oleh kita).


Pada titik ini saya banyak menemukan kesamaan antara wanita dengan spongesbob. Tak berhenti sampai di situ, setelah saya amati, saya pun berbicara dalam bahasa spongesbob, lebih tepatnya dalam bahasa wanita. Hal itu baru saya sadari saat saya duduk di bangku kuliah. Tak ada yang salah dengan semua itu, paling tidak menurut saya.


Akan tetapi hal tersebut cukup menjadikan saya spongesbob (baca : aneh) di mata teman-teman saya. Tak jarang mereka menganggap saya berlebihan dan sering suka berbasa-basi.


Saya baru menemui kesulitan sebenarnya ketika hendak menentukan tokoh apa yang tepat untuk menganalogikan gaya berbicara yang umumnya dipakai para lelaki. Mungkin anda tahu ? Tell me !




11 comments:

  1. cukup menarik hak yg di angkat ente za....so cool...
    kalo ada wanita membaca tulisan ini psti mereka akan bilang " karena wanita ingin dimengerti""....ah...itu hanya basa basi mereka aja...

    mungkin kalo gw analogikan laki2 itu kayak tokoh super hero "Hulk", dia begitu kuat, gagah, perusak dan terkesan acak2kan....tp dBalim smua itu, dia memiliki hati yg lembut, tulus, melindungi, dan penuh dg cinta..

    ato seperti Popey, dia ingin menunjukkan bahwa dirix kuat di mata Olif,...untuk yg ini dipikir sndiri aja deh...
    salam Blogger Muda....

    ReplyDelete
  2. alenia ketiga dari bawah,,, gue jadi curiga nie. wkwkwkwkw

    ReplyDelete
  3. masih kurang ilmiah dan mendetail kayaknya za,harus lebih holistik dan ada contoh kasusnya biar tidak hanya jadi sekedar asumsi tapi udah jadi teori yang sudah terbukti.

    ReplyDelete
  4. @ reza : antum tu senengane menganalogikan sesuatu yo? dulu kisah dua ekor tikus (pas sarasehan rohis bwt nyemangati adhek2), trus berlian(analogi wanita),dan banyak yg lain seingatku, sekarang spongebob, woo by boy? jadi takut berinteraksi dengan antum, bisa2 dianalogikan kaya shinchan si pembuat ulah an tar, ckckck.
    gaya bicara lelaki (kalo analogiku yo) bahasa bumbu dapur, ada yang manis kaya gula, asin kaya garam, pahit kaya pare, pedes kaya cabe, dan itu terbukti kebenarannya, maksudx nyata n to the point, gak brubah2, konstan dr awal n pasti...
    @ Mbah Jiwo : njenengan kenal mbak isti FIB ya?

    ReplyDelete
  5. hmmm.....
    tak perhatikan,blog ente selalu punya hal baru dan ilmu baru setidaknya buat ane yang baca...
    great za.....

    ReplyDelete
  6. @ mbah jiwo: isti FIB Unair, teater kosmis SKI FIB

    ReplyDelete
  7. hmmm....benarkah begitu??
    kalau begitu kebanyakan masyrakat di Jawa spongebob kah? I mean, dari sisi basa-basinya..

    ReplyDelete
  8. ahahahahhaaa jiah ni anak. I agree with u nak Reza. Memang wanita di sekelilingku mirip seperti yang kamu sebut. MIRIP SEKALI!. Tapi saya tidak lho!. Kalau saya ingin menzolimi orang saya tidak usah basa basi " afwan ya.. sudah merepotkan, bla..bla2 kareena saya bla2". Ahh to the point saja. Tanya Akh Rijalmu itu. "AKhi saya sengaja mutung buat mendzolimi antum. Afwan".
    Atau mungkin karena saya besar di lingkungan yang tidak terlalu suka basa-basi

    ReplyDelete
  9. seperti apapun analogi tersebut, dan lepas dari saya sepakat atau tidak dengan opini tersebut, saya sangat menghargai kamu yang setidaknya mencoba untuk sedikit memahami wanita. karena setau saya, tidak banyak manusia yang mau mempelajari lawan jenisnya sebelum mereka meminta untuk dipahami.

    dan saya pikir da rasa, bagi seorang suami aau lelaki, meskipun rasa cinta itu lebih penting, mengatakan rasa sayang lebih dari sekali bukanlah sesuatu yang sangat berat dilakukan... hehe

    ReplyDelete