Saya Akui Saya Bersalah


Dengan meminta maaf, anda tidak akan menjadi rendah, dan dengan memaafkan, anda baru saja memastikan bahwa anda adalah orang yang besar

- Reza Yoga (2010) -






Manusia adalah tempat khilaf, dosa, lupa, dan hal-hal lain yang saya rangkum dengan satu kata : kesalahan. Tak ada yang dapat menyangkal hal tersebut. Andapun tidak. Kecuali anda memang orang yang tidak pernah berbuat kesalahan (tapi sekali lagi, saya rasa itu mustahil terjadi). Allah juga telah mengatakan pada kita bahwa hanya Allah lah Yang Maha Sempurna. Dan karena salah satu sifat Allah adalah berbeda dengan makhluk-NYA, maka sudah jelas bahwa tidak ada satupun manusia ini yang memiliki sifat ‘sempurna’ seperti yang dimiliki Allah. Kecuali apabila anda tidak percaya pada Allah !


Sudahlah, saya tidak akan membahasnya lebih panjang lagi. Karena tahu betul bahwa tanpa saya jelaskan panjang lebar, kita semua telah memiliki satu suara : tak ada manusia yang tidak pernah salah. Saya adalah manusia (saya rasa ini bukan sebuah pengakuan yang mencengangkan). Oleh karena itu saya juga memiliki peluang yang sama dengan manusia yang lain termasuk anda untuk melakukan kesalahan.


Tidak usah terlalu jauh. Beberapa hari yang lalu saya telah membuat kesalahan besar yang membuat beberapa orang menjadi kerepotan karena ulah saya. Sebenarnya semua bermula dari ketidaktahuan saya, ditambah sikap saya yang seringkali tidak sabaran, asal tembak, kata orang tua jaman dulu : grusa-grusu. Akibatnya fatal. Hubungan kami (orang-orang yang saya libatkan dalam masalah ini) memburuk, konflik meluas, bahkan sampai menyangkut organisasi/kelompok yang lebih besar, dan sayalah yang bersalah atas semua itu. Benar-benar diluar kontrol saya.


Ini bukan kali pertama saya melakukan kesalahan. Banyak sekali orang yang telah menjadi korban kesalahan saya. Terlalu banyak mungkin. Saya ingat kata-kata teman saya : ada salah, ada marah. Itulah yang selalu terjadi. Sekarang pun juga demikian. Seolah-olah seluruh dunia ikut memarahi saya karena kesalahan yang saya lakukan. Mungkin anda mengatakan saya lebay, berlebihan, tapi itu yang benar-benar saya rasakan sekarang. Saya tidak dapat berkonsentrasi saat ujian, bekerja, dan saat melakukan aktivitas lain, karena saya dihantui perasaan bahwa di suatu tempat di dunia ini, ada seseorang yang sedang mendoakan keburukan (melalui kemarahannya) untuk saya.


Saat ada orang yang marah atau menjadi tidak suka dengan diri saya karena kesalahan yang saya perbuat, saya bersedia melakukan apapun untuk meminta maaf. Ada hadist yang menyebutkan bahwa “marah itu dari setan,dan setan itu dari api”. Saya tidak mau menjadi ‘setan’ hanya karena perbuatan (salah) saya telah memancing kemarahan orang lain.


Tapi saya yakin, saat ada salah, ada amarah, pasti masih ada maaf. Apalagi kalau kita kembali pada konsep manusia sebagai makhluk yang memiliki peluang besar untuk salah. Memang keterlaluan jika kesalahan yang sama terus berulang tanpa adanya introspeksi diri. Akan tetapi apabila itu adalah kesalahan yang belum pernah ia buat sebelumnya, dan kesalahan yang baru saja ia perbuat menjadi pelajaran baginya untuk tidak mengulang kesalahan yang sama, sangatlah mulia apabila kita memberikan peluang akan adanya kesempatan kedua.


Dengan meminta maaf, anda tidak akan menjadi rendah, dan dengan memaafkan, anda baru saja memastikan bahwa anda adalah orang yang besar. Oleh karena itu, selagi Allah masih mengulur tali usia ini, saya ingin mengucapkan maaf pada semua orang yang secara sengaja atau tidak telah saya dzalimi. semoga Allah memberikan kelapangan pada hati masing-masing dari kita untuk saling tabayyun, saling memaafkan dan saling berhusnudzan terhadap orang lain.


Sekali lagi maafkanlah saya, karena saya manusia.






1 comment: